Di Indonesia, produk buatan Tiongkok yang beredar di pasaran masih tidak luput dari stereotip “barang murahan” atau “gampang rusak”. Namun hal ini nampaknya tidak berlaku untuk smartphone. Sebab, di kancah internasional, Tiongkok memiliki posisi yang cukup diperhitungkan sebagai produsen smartphone yang mampu bersaing dengan Samsung dan Apple. Begitu juga dengan kondisi di pasar Indonesia.
Masih ingat dengan kehebohan Xiaomi Redmi 5A yang dirilis dengan harga Rp 1 juta beberapa bulan lalu? Nggak sekadar murah, Redmi 5A juga dibekali dengan spesifikasi paling unggul dibanding smartphone sejenis di kelasnya. Nggak heran kalau penjualan smartphone entry level satu ini terus meningkat pesat. Ini tentunya bisa mematahkan stereotip bahwa sesuatu yang murah tidak selalu murahan.
Selain Samsung, data tahun 2017 dari International Data Corporation (IDC) menunjukkan bahwa ada lima merek smartphone buatan Tiongkok yang pangsa pasarnya cukup besar dan digandrungi di Indonesia. Apa saja? Berikut ini ulasannya.
-
Oppo – Selfie Expert
Menempati peringkat kedua sebagai smartphone paling laris dan populer di Indonesia setelah Samsung, Oppo memiliki market share sekitar 22,9%. Sebelum bermunculan smartphone brand lain yang menjual keunggulan pada kamera selfie, Oppo bisa dibilang adalah pelopor sekaligus brand yang paling tekun membuat produk dengan kamera selfie ciamik. Ini juga tercermin dalam tagline yang diusungnya “Selfie Expert“ dan disusul “Now Bigger” yang berarti brand asal Tiongkok satu ini siap memanjakan penggunanya dengan layar lebih besar supaya makin puas selfie ataupun wefie. Salah satunya adalah Oppo F5 yang punya kamera selfie ganda dan layar lebih luas dengan kisaran harga Rp 3 jutaan.
Tidak perlu susah payah membeli secara offline, smartphone Oppo juga banyak tersedia di merchant online seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blibli, Bhinneka, dan yang lainnya. Selain tunai, kredit hp online melalui https://www.kredivo.com juga bisa dilakukan di merchant online untuk mendapat satu unit smartphone Oppo. Kredit hp online murah dengan Kredivo, selain tidak memerlukan dp, suku bunganya juga paling rendah dibanding lembaga kredit lain: 2,95% per bulannya, dengan pilihan tenor yang variatif mulai dari 3, 6, hingga 12 bulan.
-
Vivo – Perfect Selfie
Habis muncul Oppo yang berdiri sekitar tahun 2004, terbitlah Vivo di tahun 2009 yang juga mengusung smartphone dengan unique selling point berupa kamera selfie. Di pasar Indonesia sendiri, Vivo menempati posisi kelima smartphone paling digandrungi di Indonesia setelah Advan di posisi ketiga dan Asus di posisi keempat. Dengan market share sekitar 6,0% di tahun 2017, Vivo mengandalkan “Perfect Selfie” dalam strategi marketingnya untuk menggaet calon pengguna yang suka “narsis”. Melalui tagline ini, Vivo menawarkan spesifikasi kamera selfie yang diklaim lebih baik dari kompetitor. Sebab, Vivo menggunakan sensor kamera sebesar 20 MP pada salah satu produknya, yaitu Vivo V5 yang juga diklaim sebagai ponsel pertama di dunia dengan sensor kamera selfie sebesar itu.
-
Xiaomi – Fast as Light
Setahun belakangan, Xiaomi juga menjadi brand smartphone asal Tiongkok yang namanya cukup naik daun di Indonesia. Tak puas dengan gebrakan Redmi 5A, beberapa bulan setelahnya, Xiaomi kembali membuat kejutan dengan merilis Redmi 5 dan Redmi 5 Plus, smartphone full screen yang dibanderol dengan harga Rp 2 jutaan saja. Berbeda dengan Oppo dan Vivo yang konsisten dengan tagline selfie dan promosi lewat berbagai iklan, Xiaomi lebih berfokus pada strateginya menggaet calon konsumen lewat media sosial dan pemasaran online di berbagai e-commerce.
Kalau kamu bertanya-tanya mengapa produk Xiaomi dijual murah namun spesifikasinya gahar, jawabannya adalah karena Xiaomi memangkas biaya marketing supaya bisa menjual produk dengan harga modal. Dengan kata lain, Xiaomi benar-benar berfokus pada penjualan dan strategi harga untuk menarik calon pembeli. Contohnya adalah Redmi 5A yang dijual Rp 1 jutaan di Lazada beberapa waktu lalu. Menariknya lagi, meski harganya Rp 1 juta, kamu tetap bisa beli Redmi 5A dengan cara kredit hp online tanpa dp dengan Kredivo. Untuk harga barang di bawah Rp 1,5 juta, kamu bisa pilih opsi kredit “Bayar dalam 30 hari” dengan bunga 0%. Sementara untuk harga barang di atas Rp 1,5 juta, kamu sudah bisa bayar dengan cicilan tenor via Kredivo.
-
Lenovo – Different is Better
Setelah sukses mengakuisisi Motorola, Lenovo yang lebih dulu dikenal sebagai produsen laptop ini juga mulai berfokus dalam dunia smartphone. Berbeda dengan Oppo, Vivo, Xiaomi, hingga Huawei yang punya produk entry level, menengah, hingga flagship, Lenovo bermain di kategori smartphone entry level dengan kisaran harga mulai Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.
Tidak seperti Xiaomi yang rajin merilis smartphone baru dalam waktu berdekatan, sesuai tagline yang diusung, Lenovo nampak ingin menunjukan bagaimana “Different is Better” melalui beberapa produk teranyar yang dirilisnya di luar smartphone. Mulai dari Google AR & VR untuk memaksimalkan pengalaman multimedia, laptop hybrid Lenovo Miix 360, Lenovo Mirage Camera, hingga Lenovo Vital Moto Mod.
-
Huawei – Make it Possible
Ingat Huawei, pasti ingat Esia juga, produk hp berbasis CDMA yang populer di tahun 90 hingga 2000-an. Setelah era CDMA habis, Huawei hingga saat ini terus berinovasi merilis berbagai tipe smartphone yang sesuai selera pasar, mulai dari kategori entry level, menengah, hingga flagship. Meski tidak selaris empat smartphone lainnya dalam penjualan, nama Huawei cukup terkenal di pasar Indonesia, terlebih lagi sejak produk flagshipnya keluar belum lama ini yaitu Huawei P20 yang dibanderol dengan harga Rp 15 jutaan.
Meski buatan Tiongkok, Huawei P20 punya beberapa kelebihan yang mampu bersaing dengan Samsung Galaxy S9 dan iPhone X, lho! Di antaranya, kapasitas baterai yang lebih besar yaitu 4.000 mAh, perpaduan RAM dan ROM 6 GB/128 GB, hingga di sektor fotografi yang dibekali dengan tiga kamera utama bersensor hingga 40 MP!