via uk.bussinesinsider.com
21 Juni 2018 adalah hari yang bersejarah buat CEO Instagram, Kevin Systrom. Karena pada tanggal itu perusahaan yang dipimpinnya baru aja meluncurkan fitur terbaru mereka: IGTV. Platform berbagi video (hampir sama dengan youtube) hanya saja penggunanya harus membuat video secara vertikal dengan durasi maksimal 60 menit.
Dengan munculnya IGTV maka Youtube bakalan punya saingan terberatnya selama ini. Bahkan sebelum IGTV diluncurkan, menurut pewinternet.org, instagram (72%) selalu berada di posisi kedua setelah youtube (85%) di kalangan anak muda dengan rentang umur 13-17 tahun. Facebook (51%) justru melorot pamornya ke posisi 4 setelah disalip Snapchat (69%).
Ga cuman jadi pesaing berat Youtube, IGTV juga bakalan jadi pesaing induk perusahaannya sendiri, Facebook. Selama ini saja Facebook sudah merosot pamornya, meskipun masih punya pengguna aktif yang cukup banyak. Mungkin ini juga salah satu strategi Facebook untuk mencari alternatif platform baru jikalau suatu saat Facebook udah ga bisa diandalkan lagi.
IGTV diluncurkan menjadi terpisah dengan aplikasi instagram. Jadi buat kalian yang pengen coba, bisa langsung download aplikasi ini karena udah tersedia di andoid dan apple phone. Sebetulnya ga didownload pun juga bisa, di aplikasi instagram sendiri IGTV udah disediain tab khusus di sebelah icon direct message, kok. Kalian tinggal klik dan video yang ada di sana langsung autoplay gitu.
Tapi menurut gue ada beberapa kekurangan yang bikin IGTV kurang worth it untuk dipakai saat sekarang ini. Pertama sudah pasti layar vertikal yang dijadikan andalan mereka. Buat gue yang suka nonton dengan layar yang lebar, ngeliat video vertikal dengan durasi yang lama terlalu membosankan.
Video vertikal di IGTV juga membuat ruang kreativitas menjadi sedikit terbatas. Meskipun TIK.TOK dan Musical.ly udah duluan ngelakuin hal ini, kreativitas bukan hambatan. Tapi 2 aplikasi itu jadi unggulan karena durasi mereka yang pendek. IGTV memungkinkan kita bikin video vertikal dengan durasi yang lebih panjang.
Meskipun begitu, masih banyak ruang yang bisa di-explore sama instagram di aplikasi barunya ini. Untuk pengguna instagram bisnis kita udah bisa langsung liat insight video yang udah diupload. Bahkan ada audience retention-nya juga. Udah mirip banget sama tampilan channel Youtube!
via dokumentasi pribadi
Tentu saja yang paling ditunggu adalah fitur monetasi kontennya. Gue yakin banget instagram bikin aplikasi bukan buat “cuma-cuma”. Pasti ada tujuan bisnis di belakang semua ini. Ujung-ujungnya ya ke duit juga, mereka juga perlu “bahan bakar” buat terus bergerak.
Sekadar informasi, untuk monetisasi video di Youtube sekarang harus memenuhi 2 persyaratan: 1. Punya subcriber 1000. 2. Punya 4000 jam watch time untuk seluruh video yang ada di channel tersebut. Tinggal kita liat aja kayak gimana instagram bisa memaksimalkan penggunanya di jaringan mereka. Kalo monetisasi konten video di IGTV lebih mudah, gue hampir yakin semua konten kreator bakalan rame-rame pindah ke IGTV.
Ga menutup kemungkinan juga 2 platform ini sama-sama dijalankan ya kan? Yang namanya konten kreator mah bebas-bebas aja memilih mau jalan di platform yang mana. Selama masih gratis dan masih menguntungkan buat kita mah oke-oke aja.
Sekarang kita tinggal menunggu, pembaharuan apa yang bakalan dilakuin sama Instagram buat IGTV ini.